BAB 12
PENGARUH
BUDAYA DALAM PERILAKU KONSUMEN
DEFINISI
Pengertian
perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen
untuk
dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan.Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Budaya mengacu
pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol yang mempunyai makna, yang
membantu individu berkomunikasi, memberikan tafsiran serta melakukan evaluasi.
Budaya tidak hanya bersifat naluriah saja, namun budaya memberikan dampak pada
perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat. Beberapa sikap dan perilaku
yang dipengaruhi budaya, meliputi : (James Engel,2002 :70).
a. Rasa dan ruang
b. Komunikasi dan bahasa
c. Pakaian, penampilan
d. Makanan dan kebiasaan makan
e. Waktu
f. Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah,
dsbnya)
g. Nilai dan norma
h. Kepercayaan dan sikap
i. Proses mental dan pembelajaran
j. Kebiasaan kerja
Budaya meliputi 2 (dua) hal penting, yaitu :
1. Makro budaya
Merupakan seperangkat nilai dan
simbol yang berlaku pada keseluruhan masyarakat. Masyarakat mengacu pada sistem
sosial yang lebih besar dan bersifat kompleks, namun terorganisasi denganbaik
2. Mikro Budaya
Mengacu pada seperangkat nilai dan
simbol dari kelompok yang lebih terbatas, misalnya kelompok agama, etnis atau
sub bagian dari keseluruhan. Pada umumnya mikro budaya seringkali disebut
sebagai sub budaya, namun agar tidak terjadi inferioritas, maka digunakan
istilah sub budaya.
Budaya mencakup elemen abstrak dan materiil, elemen
abstrak mencakup nilai, sikap, gagasan, tipe kepribadian, gagasan, serta agama.
Sedangkan, komponen materiil mencakup benda benda seperti buku, komputer,
peralatan, gedung, dsbnya.
Budaya senantiasa berkemband dan budaya menjadi sebuah
entitas (entity), dimana budaya merupakan entitas yang melayani manusia dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial dasar dari masyarakat.
Budaya bersifat adaptif, dimana strategi pemasaran yang
didasarkan pada nilai-nilai masyarakat harus bersifat adaptif. Budaya
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi didalam masyarakat, sehingga untuk
mengenali trend yang ada didalam masyarakat serta menciptakan strategi
pemasaran yang tepat, harus mengacu pada nilai budaya yang ada dalam
masyarakat, karena hal-hal yang terjadi didlam masyarakat bisa saja
kontroversial tetapi dengan adanya budaya, maka perubahan yang terjadi didalam
masyarakat dapat diprediksi dengan menggunakan budaya setempat.
MITOS DAN
RITUAL KEBUDAYAAN
Mitos merupakan
dasar dari kebudayaan, dimana kata mitos berasal dari bahasa Yunani yaitu
muthos yang berarti cerita atau sesuatu yang dikatakan seseorang. Mitos
memiliki keunikan dan perbedaan mendasar dari cerita rakyat, didalam mitos
terkandung makna – makna yang dihadirkan lewat simbol – simbol yang mengungkap
asal – usul masyarakat. Namun mitos bukanlah suatu cerita sejarah karena tidak
memuat unsur ruang dan waktu tertentu.
Kehadiran mitos bisa berbeda mengikuti kekhasan budaya pada suatu tempat, pada mulanya mitos merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pedoman dan arah kehidupan masyarakat. Dimana mitos menceritakan proses perubahan suatu keadaan, dunia kosong menjadi berpenghuni, asal – usul manusia, binatang dan tumbuhan sehingga dengan cerita ini mitos memiliki fungsi sebagai sarana untuk melindungi dan memperkuat moralitas, keyakinan dan kepercayaan serta peraturan – peraturan lain sebagai tuntunan masyarakat. Namun dewasa ini, mitos tidak lagi mampu menyampaikan makna yang sesungguhnya. Pandangan mitos sekarang ini hanya sekedar pemaknaan dangkal dan hanya mewakili dari yang tampak. Sayangnya keadaan ini sudah berlangsung lama dan menjadi konsumsi massa.
BUDAYA
DAN KONSUMSI
Budaya adalah
penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya
merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang
dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting
lainnya.
Pengaruh Tradisi Terhadap Konsumsi
Masyarakat
Tradisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian langkah-langkah(berbagai perilaku) yang muncul dalam rangkaian yang pasti dan terjadi berulang-ulang. Tradisi yang disampaikan selama kehidupan manusia, dari lahir hingga mati. Hal ini bisa jadi sangat bersifat umum. Hal yang penting dari tradisi ini untuk para pemasar adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya. Misalnya yaitu natal, yang selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan untuk tradisi-tradisi misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-perhiasan sebagai perlengkapan acara tersebut.
Tradisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian langkah-langkah(berbagai perilaku) yang muncul dalam rangkaian yang pasti dan terjadi berulang-ulang. Tradisi yang disampaikan selama kehidupan manusia, dari lahir hingga mati. Hal ini bisa jadi sangat bersifat umum. Hal yang penting dari tradisi ini untuk para pemasar adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya. Misalnya yaitu natal, yang selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan untuk tradisi-tradisi misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-perhiasan sebagai perlengkapan acara tersebut.
Tujuan dalam
analisis budaya adalah untuk memahami kandungan makna dari sudut pandang
konsumen yang menciptakan dan menggunakannya. Misalnya pengibaran bendera
memiliki tanggapan rasa patriotisme dan semangat juang, diskon 50% adalah
memiliki tanggapan “daya tarik” yang heboh, antri lebih dari 30 menit bagi
sebagian orang Amerika membuat frustasi dan marah, namun di bagian masyarakat
Indonesia merupakan hal yang biasa saja, sehingga ada slogan” budayakan antri
yang ada gambarnya bebek berbaris rapi.
Seperti halnya
makna berjabat tangan ketika menyapa menjadi simbol selamat datang dan
persahabatan oleh sebagian besar masyarakat dunia, meskipun ada sebagian yang
melakukannya dengan membungkukkan badan atau mencium. Perbedaan makna budaya
bahkan dapat diamati dari lingkungan berbelanja apakah toko diskon yang
konsumen bisa memilih sendiri atau toko spesial yang dilengkapi dengan
pelayanan pribadi penuh dari pramuniaga dan fasilitas belanja yang mewah.
STRATEGI
PEMASARAN DENGAN MEMPERHATIKAN BUDAYA
Beberapa strategi
pemasaran dapat dilakukan berkenaan dengan pemahaman budaya suatu masyarakat.
Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar dapat merencanakan strategi
pemasaran pada penciptaan produk, segmentasi dan promosi.
Beberapa perubahan
pemasaran yang dapat mempengaruhi kebudayaan, seperti :
1. Tekanan pada kualitas
2. Peranan wanita yang berubah
3. Perubahan kehidupan keluarga
4. Sikap yang berubah terhadap kerja dan
kesenangan
5. Waktu senggang yang meningkat
6. Pembelian secara impulsi
TINJAUAN
SUB-BUDAYA
a.
Afeksi
dan Kognisi.
Penilaian
Afeksi dan Kognisi merupakan penilaian terhadap suka atau tidak suka, perasaan
emosional yang tindakannya cenderung kearah berbagai objek atau ide serta
kesiapan seseorang untuk melakukan tindakan atau aktivitas.
b. Perilaku.
Perilaku
merupakan suatu bentuk kepribadian yang dapat diartikan bentuk sifat-sifat yang
ada pada diri individu, yang ditentukan oleh faktor internal (motif, IQ, emosi,
dan cara berpikir) dan faktor eksternal (lingkungan fisik, keluarga,
masyarakat, sekolah, dan lingkungan alam).
c. Faktor Lingkungan.
Prinsip
teori Gestalt ialah bahwa keseluruhan lebih berarti daripada sebagian-bagian.
Sedangkan teori lapangan dari Kurt Lewin berpendapat tentang pentingnya
penggunaan dan pemanfaatan lingkungan.
Berdasarkan
teori Gestalt dan lapangan bahwa faktor lingkungan merupakan kekuatan yang
sangat berpengaruh pada perilaku konsumen.
SUB
BUDAYA DAN DEMOGRAFI
Sub budaya adalah
budaya yang ada di dalam suatu masyarakat bisa dibagi lagi kedalam beberapa
bagian yang lebih kecil. Sub-budaya biasanya tumbuh dari adanya
kelompok-kelompok kecil didalam suatu masayarakat. Suatu budaya akan terdiri
dari beberapa kelompok kecil lainnya, yang dicirikan oleh adanya perbedaan
perilaku antarkelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan
karakteristik sosial, ekonomi dan demografi.
Variabel yang
termasuk kedalam demografis adalah:
1. Sub Etnis Budaya.
2. Sub Budaya-agama.
3. Sub Budaya Geografis dan Regional.
4. Sub Budaya Usia.
5. Sub Budaya Jenis Kelamin.
LINTAS
BUDAYA
Pemasar yang
memasarkan produknya ke negara lain perlu memahami pebedaan budaya di setiap
negara. Bahasa yg berbeda,nilai-nilai yang berbeda, politik, teknologijuga harus
diperhatikan.
BAURAN
PEMASARAN DALAM LINTAS BUDAYA
Beberapa hal dalam
pemasaran internasional yang berkaitan dengan lintas budaya adalah bagaimana
mengorganisasikan perusahaan agar dapat menembus pasar luar negeri, bagaimana
keputusan masuk ke dalam pasar internasional, bagaimana merencanakan
standarisasi, bagaimana merencanakan produk, bagaimana merencanakan distribusi,
bagaimana merencanakan promosi, dan bagaimana menetukan harga produk.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar