Selasa, 11 Maret 2014

Penalaran

PENALARAN


PENALARAN
Apa itu penalaran? Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Atau Penalaran adalah proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh
kesimpulan berupa pengetahuan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.
Suhartono ( 2005: 1) Manusia mempunyai kemampuan menalar, artinya berpikir secara logis dan analitis. Kelebihan manusia dalam kemampuannya menalar dan karena mempunyai bahasa untuk mengkomunikasikan hasil pemikirannya yang abstrak, maka manusia bukan saja mempunyai pengetahuan, melainkan juga mampu mengembangkannya. Karena kelebihannya itu maka Aristoteles memberikan identitas kepada manusia sebagai “animal rationale”.
Ciri-ciri Penalaran :
Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Jenis-jenis Penalaran
1.    Induktif
2.    Deduktif
Induksi dan deduksi merupakan inti dari penalaran logika empiris. Kegiatan Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Kerena manusia pada hakekatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak maka tidak heran bahwa manusia mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dengan makhluk hidup lainnya. Sebab manusia memang mempunyai ciri yang istimewa yaitu mempunyai kemampuan berpikir yang ada dalam satu struktur dengan perasaan dan kehendaknya.
Penalaran Induktif (Khusus-Umum)
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
1.    Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual ( khusus ) menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Macam – macam generalisasi :
a.   Generalisasi Sempurna à Seluruh fenomena menjadi dasar penyimpulan
b.   Generalisasi Tidak Sempurna à Hanya sebagian dari fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
2.    Analogi
Analogi adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan /referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensisal penting yang bersamaan.
3.    Sebab-Akibat (Kausal)
Hubungan kausal atau sebab akibat adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).
Penalaran Deduktif (Umum-Khusus)
Penalaran Deduktif adalah Cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
1.    Premis
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
2.    Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi ( pernyataan ) dan sebuah konklusi ( kesimpulan ).
Ketentuan Silogisme
a.   Hanya terdiri 3 proporsi à Premis mayor (dianggap benar), premis minor (peristiwa khusus) dan kesimpulan
b.   Jika mengandung premis positif dan negatif maka kesimpulannya negatif
c.   Jika ke-2 premis negatif maka tidak dapat ditarik kesimpulan
3.    Entimem
Entimem adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme. Tetapi di dalam entimem premisnya dihilangkan / tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
4.    Proporsi
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau mengingkari.
5.    Term
Term adalah suatu kata atau kelompok kata yang menempati subjek (S) dan predikat (P). Tidak semua kata adalah term , meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri sebagai subyek atau predikat didalam suatu proposisi.
Penalaran Deduktif
·         Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar 
·         Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
Penalaran Induktif
·         Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.
·         Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.
Salah Nalar
Salah nalar adalah kekeliruan dalam proses berfikir karena emosional, kecerobohan atau ketidaktahuan
Macam-macam salah nalar :
1.    Generalisasi yang terlalu luas
2.    Kerancuan analogi
3.    Kekeliruan kausalitas
4.    Kesalahan relevansi
5.    Pembenaran
6.    Kurang memahami persoalan
7.    Prestise seseorang
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. 


Daftar Pustaka

1 komentar: