Rabu, 30 April 2014

KARANGAN

KARANGAN DAN JENIS KARANGAN





Pengertian Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur


Karangan dibedakan menjadi 5, yaitu:

DESKRIPSI

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi dibagi dalam 2 bentuk :
  1. Deskripsi Ekspositori Merupakan karangan yang sangat logis, biasanya merupakan daftar rincian atau halyang penting-penting saja yang disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis obJek yang diamati.
  2. Deskripsi Impresionatis Merupakan karangan yang menggambarkan impresi penulisnya, atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi atau ketika melakukan impresi tersebut.

NARASI

Narasi merupakan karangan yang memaparkan suatu peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa rekaan. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
Jenis-jenis narasi
  • Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
  • Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsure sugestif atau bersifat objektif.
  • Narasi objektif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
  • Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.


EKSPOSISI

Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

Menurut Aceng Hasani (2005:31) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut :
  1. Penjelasannya bersifat informatif
  2. Pembahasan masalahnya bersifat objektif
  3. Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
  4. Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran
 Ada beberapa jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi;
  1. eksposisi definisi
  2. eksposisi proses
  3. eksposisi klasifikasi
  4. eksposisi ilustrasi (contoh)
  5. eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
  6. eksposisi laporan
  


ARGUMENTASI

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Paragraf argumentasi memiliki dua pola pengembangan, yakni sebagaimana berikut :
  •  Sebab ke akibat, yakni tipe pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari moment yang dikira sebagai pemicu, selanjutnya menuju pada ikhtisar yang berbentuk dampak atau akibat yang disebabkan dari suatu kejadian.
  •  Akibat ke sebab, ialah paragraf ini di mulai dari menjelaskan satu persoalan yang dikira sebagai akibat selanjutnya bergerak menuju perihal yang dikira sebagai pemicu persoalan.


PERSUASI

Karangan persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Pengarang mengharapkan adanya sikap motorik perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.  




Karangan  juga dibedakan menjadi ilmiah , semi ilmiah dan non ilmiah

Karangan Ilmiah adalah penulisan yang berdasarkan fakta atau menyatakan fakta yang penulisannya menggunakan metodelogi dan tata cara penulisan yang benar serta bersifat sistematis dan objektif, contoh : skripsi, PI

Karangan semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis, contoh : novel non fiksi, biografi.

Karangan non ilmiah adalah sebuah penulisan yang tidak sistematis, karangan non ilmiah juga karangan bebas yang berasal dari penulis tanpa perlu memperhatikan fakta maupun tata cara penulisannya, contoh : Novel fiksi, cerpen


Sumber :

http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-karangan-dan-jenis-karangan.html

http://nulisonline.wordpress.com/2013/04/05/jenis-jenis-karangan/

http://tulisantulisannugroho.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karangan-ilmiah-non-ilmiah.html



1 komentar: