Kamis, 17 Oktober 2013

Tulisan 3 - Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

PERTEMUAN III
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN





Pengambilan keputusan ialah proses memilih sejumlah alternatif.

Model Pengambilan Keputusan Model Mintzberg, Drucker, dan Simon Mintzberg, et.al. (1976) memberikan tiga tahap dalam proses pengambilan keputusan yaitu:
  1. Tahap identifikasi
  2. Tahap pengembangan
  3. Tahap pemilihan
Drucker (1993) seorang ahli pemimpin organisasi memberikan enam langkah dalam proses pengambilan keputusan yaitu:
  1. Mendefinisikan masalah
  2. Menganalisis masalah
  3. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah
  4. Memutuskan satu pemecahan masalah terbaik
  5. Merencanakan tindakan yang efektif
  6. Memantau dan menilai hasilnya. 

Simon (1997) pemenang Nobel teori pengambilan keputusan menggambarkan proses pengambilan keputusan atas tiga tahap yaitu:

  1. Kegiatan intelijen
  2. Kegiatan disain
  3. Kegiatan pemilihan. 

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan keputusan meliputi tiga kegiatan yaitu:

  1. Identifikasi dan pemilihan masalah
  2. Pengembangan alternatif pemecahan masalah
  3. Memilih alternatif pemecahan masalah terbaik. 

Setiap model memiliki basis umum pengambilan keputusan. Model pengambilan keputusan dapat dibedakan atas

  • Model pengambilan keputusan rasional merupakan pengambilan keputusan yang melibatkan proses kognitif di mana setiap langkah berikutnya berada dalam urutan logis dari yang sebelumnya.
  • Model pengambilan keputusan klasik berasumsi bahwa keputusan merupakan proses rasional di mana keputusan diambil dari salah satu alternatif terbaik. Model klasik didasarkan konsep rasionalitas lengkap (complete rationality).
  • Model pengambilan keputusan perilaku didasarkan sejauh mana keputusan itu dapat memberikan kepuasan. Model ini juga mempertimbangkan pengambilan keputusan atas dasar rasionalitas kontekstual dan rasionalitas retspektif. Rasionalitas kontekstual artinya keputusan tidak hanya didasarkan oleh ketentuan tersurat (tekstual) tetapi juga yang tersirat (kontekstual).

Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
  1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah.==>Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
  2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci.==>Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
  3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah antara lain :
  1. Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan.
  2. Intuisi adalah penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
  3. Nursing process adalah Proses keperawatan yang merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
  4. Scientifik methode/Research Process adalah  Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis

PEMBELIAN
Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.
Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.
Struktur keputusan membeli penting, karena sesudah menentukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan ingin membeli.

Ada 7 keputusan pembelian :
  • Keputusan tentang jenis produk
  • Keputusan produk
  • Keputusan tentang merek
  • Keputusan tentang penjualan
  • Keputusan tentang jumlah produk
  • Keputusan tentang waktu pembelian
  • Keputusan tentang cara pembayaran.



DIAGNOSA PERILAKU KONSUMEN
Dalam pengambilan keputusan meliputi lima tahap :
  1. Penetapan  masalah
  2. Pencarian informasi
  3. Evaluasi terhadap pilihan
  4. Pemilihan
  5. Hasil dari pilihan

Langkah-langkah berikut ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek :
  1. Need Aurosal
  2. Proses informasi konsumen
  3. Evaluasi Merek
  4. Pembelian
  5. Evaluasi sesudah pembelian

Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori :
  • Barang dengan harga tinggi
  • Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis
  • Barang yang kompleks seperti komputer
  • Barang special seperti peralatan olah raga, perabot
  • Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian dan kosmetik









Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar